Kamis, 05 Maret 2009

Fairuz, contoh Masivers sejati


KUDUS-Nama d’Masiv mungkin sudah tidak asing lagi di dunia permusikan Indonesia. Group band yang pernah menjuarai A Mild Live Wanted ini ternyata mempunyai banyak penggemar atau yang biasa disebut dengan fans. Di Indonesia banyak sekali penggemar dari d’Masiv, mereka mempunyai nama tersendiri seperti fans club yang lain, yaitu “Masivers”. Salah satu masivers sejati yang ada di Indonesia adalah Fairuz Salwina. Dia tergabung dalam Masivers Kudus Community.

Awalnya dia hanya mendengar lagu d’Masiv di radio yang berjudul “Tak Bisa Hidup Tanpamu”. Setelah dia mendengar lagu itu di berbagai macam acara musik, akhirnya dia menyadari bahwa lagu yang sering di dengarkannya itu adalah lagu dari d’Masiv. “Dulunya saya tidak tahu kalau lagu yang sering saya dengarkan itu adalah lagu d’Masiv, soalnya saya tidak tahu nama d’Masiv sebelumnya. Kira-kira saya mendengarkan lagu itu sekitar tahun 2007.” Katanya sambil tersenyum. Fairuz mulai menyukai d’Masiv ketika dia mengetahui bahwa d’Masiv mempunyai talenta yang bagus dan banyak penggemar.

Sebelum dia menjadi anggota dan pengurus Masivers Kudus, dia sempat mendapat tentangan dari kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya tidak setuju kalau dia mengikuti komunitas semacam itu. Dia sudah berjanji kepada orang tuanya untuk selalu menaati perkataan orang tuanya itu karena dia termasuk anak yang terbilang bandel. Berhubung orang tuanya masih tidak mengizinkan, akhirnya penggemar band yang digawangi Ryan, Kiki, Rama, Ray, dan Why ini mengambek kepada orang tuanya.

Setiap hari sepulang sekolah, dia selalu murung dikamar dan mencari-cari informasi mengenai bagaimana cara untuk mendirikan Masivers di Kudus. Ketika dia sedang bermain di warnet, dia mencoba untuk mencari orang-orang yang dapat di mintai informasi. Melalui friendster, akhirnya dia menemukan friendster Masivers Semarang dan disitu tertera nama-nama coordinator Masivers beserta nomor teleponnya yang ada di seluruh Indonesia. Karena terlalu senangnya, dia langsung mencatat nomor telepon coordinator Masivers serang tanpa melihat nama kota yang di catatnya. Tiba-tiba ketika dia melihat di friendsternya, dia menemukan friendster Masivers Kudus. Setelah cukup mendapatkan cukup informasi, akhirnya dia mulai menghubungi nomor telepon yang sudah di catatnya tadi.

Dia diberi nomor telepon Ayah d’Masiv, beliau adalah ayah dari Ryan dan Kiki d’Masiv dan juga salah satu manager dari d’Masiv. Pada saat itu dia diberi oleh Kak Nie Masivers Serang. Akhirnya dia dan Heru mencari informasi mengenai Masivers. Heru adalah pemilik friendster masivers Kudus. Pada saat itu juga dia dan Heru mulai menghubungi management Masivers pusat. Ternyata usaha anak laki-laki kelahiran Kudus, 5 November 1994 ini tidak mudah. Dia dan temannya itu harus berulang kali menghubungi management d’Masiv. Karena kesabaran yang tinggi, akhirnya anak kedua dari dua bersaudara ini mendapatkan balasan dan izin untuk mendirikan Masivers di Kudus.

Karena semangat yang tinggi untuk bergabung menjadi Masivers, akhirnya kedua orang tuanya memberikan izin kepada dia untuk bergabung dengan Masivers. Orang tunya mengetahui bahwa anaknya itu sangat mengidolakan d’Masiv. Itu terlihat dari kebiasaannya mendengarkan lagu d’Masiv ketika mau berangkat sekolah. Dia sangat senang karena dia sudah diizinkan untuk bergabung dengan Masivers. Karena sering mendengarkan lagu d’Masiv, lama kelamaan ayah dan ibunya juga menyukai d’Masiv karena lagu-lagunya lembut dan enak didengarkan. Ayahnya pun berjanji kepada dia apabila dia berhasil lulus dengan nilai yang bagus, ayahnya akan memberangkatkan dia ke Jakarta untuk bertemu dengan d’Masiv.

Akhirnya sekarang Fairuz dapat menjadi seorang masivers seperti yang diinginkannya. Tidak hanya itu, sekarang dia juga ditunjuk oleh Ayah d’Masiv dan management untuk menjadi coordinator di Masivers Kudus Community.

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online