Jumat, 03 April 2009

D'Masiv PLAGIATOR..?



GAK MUNGKIN..


Cuman orang-orang goblok dan iri yang bisa bilang kayak gitu..









Berarti orang-orang yang bilang D'Masiv PLAGIATOR dialah GLADIATOR..



GLANDANGAN TRENDI TAPI AGAK KOTOR..



Rabu, 25 Maret 2009

Tak Bisa Hidup Tanpamu-d'Masiv

Kamis, 05 Maret 2009

Fairuz, contoh Masivers sejati


KUDUS-Nama d’Masiv mungkin sudah tidak asing lagi di dunia permusikan Indonesia. Group band yang pernah menjuarai A Mild Live Wanted ini ternyata mempunyai banyak penggemar atau yang biasa disebut dengan fans. Di Indonesia banyak sekali penggemar dari d’Masiv, mereka mempunyai nama tersendiri seperti fans club yang lain, yaitu “Masivers”. Salah satu masivers sejati yang ada di Indonesia adalah Fairuz Salwina. Dia tergabung dalam Masivers Kudus Community.

Awalnya dia hanya mendengar lagu d’Masiv di radio yang berjudul “Tak Bisa Hidup Tanpamu”. Setelah dia mendengar lagu itu di berbagai macam acara musik, akhirnya dia menyadari bahwa lagu yang sering di dengarkannya itu adalah lagu dari d’Masiv. “Dulunya saya tidak tahu kalau lagu yang sering saya dengarkan itu adalah lagu d’Masiv, soalnya saya tidak tahu nama d’Masiv sebelumnya. Kira-kira saya mendengarkan lagu itu sekitar tahun 2007.” Katanya sambil tersenyum. Fairuz mulai menyukai d’Masiv ketika dia mengetahui bahwa d’Masiv mempunyai talenta yang bagus dan banyak penggemar.

Sebelum dia menjadi anggota dan pengurus Masivers Kudus, dia sempat mendapat tentangan dari kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya tidak setuju kalau dia mengikuti komunitas semacam itu. Dia sudah berjanji kepada orang tuanya untuk selalu menaati perkataan orang tuanya itu karena dia termasuk anak yang terbilang bandel. Berhubung orang tuanya masih tidak mengizinkan, akhirnya penggemar band yang digawangi Ryan, Kiki, Rama, Ray, dan Why ini mengambek kepada orang tuanya.

Setiap hari sepulang sekolah, dia selalu murung dikamar dan mencari-cari informasi mengenai bagaimana cara untuk mendirikan Masivers di Kudus. Ketika dia sedang bermain di warnet, dia mencoba untuk mencari orang-orang yang dapat di mintai informasi. Melalui friendster, akhirnya dia menemukan friendster Masivers Semarang dan disitu tertera nama-nama coordinator Masivers beserta nomor teleponnya yang ada di seluruh Indonesia. Karena terlalu senangnya, dia langsung mencatat nomor telepon coordinator Masivers serang tanpa melihat nama kota yang di catatnya. Tiba-tiba ketika dia melihat di friendsternya, dia menemukan friendster Masivers Kudus. Setelah cukup mendapatkan cukup informasi, akhirnya dia mulai menghubungi nomor telepon yang sudah di catatnya tadi.

Dia diberi nomor telepon Ayah d’Masiv, beliau adalah ayah dari Ryan dan Kiki d’Masiv dan juga salah satu manager dari d’Masiv. Pada saat itu dia diberi oleh Kak Nie Masivers Serang. Akhirnya dia dan Heru mencari informasi mengenai Masivers. Heru adalah pemilik friendster masivers Kudus. Pada saat itu juga dia dan Heru mulai menghubungi management Masivers pusat. Ternyata usaha anak laki-laki kelahiran Kudus, 5 November 1994 ini tidak mudah. Dia dan temannya itu harus berulang kali menghubungi management d’Masiv. Karena kesabaran yang tinggi, akhirnya anak kedua dari dua bersaudara ini mendapatkan balasan dan izin untuk mendirikan Masivers di Kudus.

Karena semangat yang tinggi untuk bergabung menjadi Masivers, akhirnya kedua orang tuanya memberikan izin kepada dia untuk bergabung dengan Masivers. Orang tunya mengetahui bahwa anaknya itu sangat mengidolakan d’Masiv. Itu terlihat dari kebiasaannya mendengarkan lagu d’Masiv ketika mau berangkat sekolah. Dia sangat senang karena dia sudah diizinkan untuk bergabung dengan Masivers. Karena sering mendengarkan lagu d’Masiv, lama kelamaan ayah dan ibunya juga menyukai d’Masiv karena lagu-lagunya lembut dan enak didengarkan. Ayahnya pun berjanji kepada dia apabila dia berhasil lulus dengan nilai yang bagus, ayahnya akan memberangkatkan dia ke Jakarta untuk bertemu dengan d’Masiv.

Akhirnya sekarang Fairuz dapat menjadi seorang masivers seperti yang diinginkannya. Tidak hanya itu, sekarang dia juga ditunjuk oleh Ayah d’Masiv dan management untuk menjadi coordinator di Masivers Kudus Community.

Rabu, 04 Maret 2009

D'Masiv Tak Takut Persaingan

JAKARTA - D'Masiv merupakan salah satu grup band yang namanya cukup diperhitungkan di blantika musik Tanah Air. Hal itu tidak membuat band yang beranggotakan lima orang ini tak takut bersaing dengan band pendatang baru.

"Kita tidak pernah menganggap band baru itu sebagai saingan. Kita memiliki tujuan yang sama yaitu bermusik. Jadi, selama persaingan itu berjalan sehat, kita tidak akan takut," ungkap Ryan, vokalis D'Masiv, saat ditemui di Backstage, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (12/11/2008) malam.

Seperti diketahui, maraknya band-band pendatang baru yang mewarnai musik Indonesia membuat sejumlah band dengan nama besar kian tenggelam. Tak hanya itu, pergantian personel dan juga perpecahan menjadi masalah terberat yang harus dihadapi band-band papan atas.

Untuk menyikapi hal tersebut, D'masiv memiliki kiat tersendiri. Mereka berusaha selalu kompak.

"Kita sudah merasakan susah senang bersama. Hal itulah yang kita jadikan pegangan dalam menghadapi masalah," tandas pria yang mengagumi penyanyi Sherina ini.

Akhirnya Ku Menemukanmu

Para pembaca sekalian mungkin merasa tidak familiar dengan tembang ini. Hal yang wajar, karena memang ini bukanlah tembang ciptaan mereka. Tembang ini dipopulerkan oleh Naff, dan d’Masiv mengaransemen ulang lagu ini sedemikian rupa. Lagu ini mereka tampilkan saat kontes ”A Mild Live Wanted”.
Ingin tahu seperti apa?? silakan nikmati….
Setelah saya observasi, saya menemukan data bahwa, band ini pernah merilis album bertajuk ”Menuju Nirwana” pada tahun 2004 silam, di bawah bendera indie label. Namun, gaungnya tidak sekeras sekarang. Mungkin, karena pada album ini mereka mengusung aliran Rock Progressive, yang kurang mendapat hati diselera pasar.
Inilah wajah musik Indonesia. Siapa yang tidak mengikuti arus, dia akan tenggelam.
Anyway, semoga d’Masiv sukses dengan aliran britpop yang mereka usung saat ini. Semoga mereka dapat eksis di belantika musik Indonesia ke depannya.

Konser Ditemani Makhluk Halus, D' Masiv Malah Senang

JAKARTA - Di internet beredar foto-foto konser D'Masiv yang juga dihadiri makhluk halus. Bukannya ketakutan, personel D'Masiv justru senang.

"Kita sih santai saja karena pada saat itu kita sama sekali tidak tahu. Sempat kaget juga, ternyata tidak hanya penggemar D'Masiv yang suka lagu kita, tapi ada mahkluk lain juga suka lagu kita," ucap Ryan, vokalis D'Masiv saat ditemui okezone di Music Lounge, FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2009).

Ryan menjelaskan, saat manggung para personel band asal Ciledug ini tidak merasakan apapun. Peristiwa itu tidak membuat band yang populer lewat lagu Cinta Ini Membunuhku itu ketakutan ketika konser di daerah terpencil.

"Ini kita jadikan pengalaman berbeda dan unik. Kita selalu berpikiran positif dan selalu berdoa sebelum naik ke atas pentas," papar pria yang mengidolakan penyanyi Sherina ini.

Foto-foto di internet memperlihatkan sosok mirip kuntilanak dengan rambut hitam panjang dan berbaju putih berdiri di sebelah kanan salah satu personel band tersebut.Personel itu tampak tidak menyadari keberadaan makhluk menyeramkan yang tengah menatap dirinya itu. Gambar ini diambil melalui kamera handphone.

Saat itu, D'Masiv sedang manggung di Jayapura pada 11 Februari. D'Masiv naik ke atas panggung pukul 10.00 malam waktu setempat. Mereka membawakan lagu Merindukanmu dan duet dengan J Rocks.

Jumat, 27 Februari 2009

d'Masiv Sukses Sihir Penggemarnya


Ratusan penggemar d’Masiv langsung merangsek menuju bibir panggung begitu lagu pertama "Diam Tanpa Kata" mengalir dalam The Sound Of Blending Music, Jumat (1/8) yang digelar DR Ensemble Community di Solo.

Alunan musik dari band yang digawangi Rian pada vokal, Kiki dan Rama pada gitar, Rai pada bass dan Why pada drum menghentak ruangan di Diamond International Restaurant dan membuat ratusan penonton ikut merasakan ruh dari lagu tersebut. Tanpa dikomandoi penonton turut melantunkan lagu yang dibawakan.

Tatanan panggung dengan cahaya hijau, putih dan biru menambah hangat suasana. Lagu dan aksi panggung yang dihantarkan personel band yang berdiri sejak Maret 2003 tersebut tak henti membuat penonton terpana.

Tak puas hanya menyanyi di atas panggung beberapa kali vokalis mengajak masiver (julukan fans d’Masiv) dan penonton yang kebanyakan berusia remaja dan anak-anak tersebut ikut mendendangkan lagu. Sementara pada lagu Diantara Kalian suasana di ruangan yang dipenuhi oleh ratusan penonton tersebut tiba-tiba hening. Seolah tersihir oleh kisah dalam syair tersebut sang vokalis dibiarkan bernyanyi solo.

Dalam acara yang dihelat oleh DR Ensemble Community tersebut d’Masiv memuaskan penonton dengan menggeber delapan lagu yakni Diam Tanpa Kata, Sebelah Mata, Merindukanmu, Tak Pernah Rela, Diantara Kalian I feel, Tak Bisa Hidup Tanpamu dan Cinta Ini Membunuhku.

Tak ingin ketinggalan ratusan siswa-siswi dari DR Ensemble Comunity juga memamerkan kebolehannya dengan menampilkan komposisi drum, gitar, bass, piano dan vokal. Tampil pula dalam acara tersebut Rizky P. Egetan atau lebih akrab dipanggil Kiki ”Idola Cilik”.

blogger templates | Make Money Online